Kamis, 10 Maret 2011

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP dan GNP


I.         PENDAHULUAN

Ekonomi Makro adalah salah satu cabang ekonomi yang berkaitan dengan keseluruhan, atau tingkat produksi agregat, pengkaryaan, dan harga sebagaimana juga tingkat percobaanya. Akan tetapi ekonomi makro secara  khusus  mengkaji  bagaimana  kebijakan-kebijakan  dapat mempengaruhi variabel-variabel tersebut.
Teori  ekonomi  makro  yang  paling  berpengaruh  adalah  teori mengenai pendapatan nasional. Teori ini mengkaji mengenai pendapatan n\di suatu negara serta beberapa hal yang mempengaruhinya. Hal-hal yang mempengaruhi tersebut antara lain permintaan dan penawaran agregat , Konsumsi, dan tabungan Investasi. Konsep  dasar  penghitungan  pendapatan  nasional  antara  lain adalah konsep mengenai GDP, GNP, NNP, NNI, PI, dan DI. Di dalam DI (Disposable  Income) terdapat  konsepsi  mengenai  pajak  yang mempengaruhi pendapatan nasional karena dalam penghitungannya DI diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Kaitan pajak dengan Pendapatan nasional inilah yang sering luput dari perhitungan sehingga analisis perekonomian menjadi sering keliru.
Neraca pembayaran, pendapatan nasional, produk domestik bruto atau GDP, dan produk nasional bruto atau GNP adalah elemen-elemen penting dalam suatu perekonomian negara, karena dengan mengetahui dan mempelajari ke empat hal tersebut, kita dapat mengetahui, menganalisis, dan menetukan hasil dari kebijakan ekonomi yang diajalankan suatu negara. Apakah mempunyai dampak positif? Apakah berjalan dengan baik? Dan dapat menentukan kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara.

II.      ISI
A.      PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.
Ø  KONSEP PENDAPATAN NASIONAL
1.    PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan.
Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
*Rumus GDP*
GDP = C + I + G + (X – M)
Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar negeri. Rumus ini termasuk rumus pendekatan pengeluaran.
2.    PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat  suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
*Rumus GNP*
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
GNP = PDB – PPLN + PPDN
GNP = PDB + PPPN
3.    NNP (Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
*Rumus NNP*
NNP = GNP – Penyusutan
4.    NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax). Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
*Rumus NNI*
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
5.    PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar
sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi,
iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
*Rumus PI*
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan
social + Pajak perseorangan )
6.    DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan
oleh penerimanya.
*Rumus DI*
DI = PI – Pajak langsung
Ø  PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
1.    Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu.
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
2.    Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y=r + w + i +p
3.    Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK, RTP, RTG, RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)
A.  Faktor yang Mempengaruhi (Karyaman, 1994)
Faktor-faktor yang mempengaruhi Perhitungan Pendapatan Nasional, antara lain :
a.         Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan  agregat  menunjukkan  hubungan  antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan  penawaran  agregat  menunjukkan  hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan  oleh  perusahaan-perusahaan  dengan  tingkat harga tertentu.
b.        Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka  waktu  tertentu  (biasanya  satu  tahun),  sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat
dari pendapat  Keynes yang dikenal dengan  psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
c.         Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
B.   Tujuan perhitungan pendapatan nasional
Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
a.         Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
b.        Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
c.         Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.
C.  Manfaat mempelajari pendapatan nasional
Beberapa manfaat mempelajari pendapatan nasional :
a.    Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
b.    Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antardaerah atau antar propinsi
c.    Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
d.    Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
Ø  HUBUNGAN PENDAPATAN NASIONAL, PENDUDUK DAN PENDAPATAN PER KAPITA
Pendapatan perkapita
Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikanPDB per kapita.
Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur
negara tersebut.
Pendapatan nasional pada dasarnya merupakan kumpulan pendapatan masyarakat suatu
negara. Tinggi rendahnya pendapatan nasional akan mempengaruhi tinggi rendahnya
pendapatan perkapita negara yang bersangkutan. Akan tetapi, banyak sedikitnya jumlah
penduduk pun akan mempengaruhi jumlah pendapatan perkapita suatu negara.
Ternyata tingginya pendapatan nasional suatu negara, tidak menjamin pendapatan perkapitanya juga tinggi. Hal ini terjadi karena faktor jumlah penduduk juga sangat
menentukan tinggi rendahnya pendapatan per kapita.
Ø  HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
PNB per kapita Asia Tenggara
Indonesia merupakan Negara di wilayah Asia Tenggara yang kebanyakan  merupakan  Negara  berkembang.  Ciri  khas  Negara berkembang jika dilihat dari karakteristik ekonominya merupakan Negara yang berpenduduk besar namun pendapatan nasionalnya tidak begitu besar. Hal ini menyebabkan Negara-negara ini masih “terbelakang”.
Namun ada juga Negara yang mampu menghasilkan uang dalam jumlah yang banyak dan tidak disertai dengan pertambahan penduduk yang lumayan pesat. Jika dilihat, Negara-negara seperti ini bisa dikatakan maju karena pertumbuhan ekonominya bisa merata dirasakan oleh penduduk di wilayah Negara tersebut.
Skala perhitungan merata tidaknya pertumbuhan ekonomim di suatu Negara biasanya dimunculkan dalam nilai PNB per kapita Negara tersebut.
PDB dan PNB Beberapa Negara Asia
Di Asia sendiri, Indonesia juga kalah dalam hal kondisi ekonomi jika dilihat dari pendapatan per Kapitanya. Dari segi penghasilan, Indonesia memang tidak kalah dari Negara-negara berkembang lain. Kondisi yang menyebabkan Indonesia menjadi Negara yang masih tetap dikatakan terbelakang.
Hal  ini  disebabkan  karena  meningkatnya  pendapatan Indonesia tidak disertai dengan ditekannya laju pertambahan penduduk sehingga “bagi hasil” antara pemerintah ke masyarakatnya menjadi tidak merata. Ada yang mendapat “bagian” yang cukup. Ada yang mendapat “bagian”  yang  relatif  sedikitsehingga  di  Indonesia  masih  banyak masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan. Dapat dikatakan bahwa tingginya pendapatan nasional suatu negara tidak menjamin pendapatan per kapitanya juga tinggi. Hal ini karena konsepsi pendapatan per kapita yang ikut menyertakan jumlah penduduk  per  luas  wilayah  menjadi  dasar  perhitungannya.
Data akan berubah secara statis di tahun-tahun berikutnya karena kecenderungan negara-negara berkembang yang peningkatan pendapatan nasional selalu diikuti oleh laju pertambahan penduduknya tinggi.
B.      NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi internasional yang
meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri dengan
penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau dikatakan
sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu negara.
Tujuan utamannya adalah untuk memberikan informasi kepada pemerintah tentang posisi keuangan dalam hubungan ekonomi dengan negara lain serta membantu di dalam pengambilan kebijaksanaan moneter, fiskal, perdagangan dan pembayaran internasional.
Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi.
1.        Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
2.        Transaksi kredit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.

Ø  INTI NERACA PEMBAYARAN

Hubungan  ekonomi antar negara dapat dikategorikan atas tiga bagian:

1.    Hubungan ekonomi berupa pertukaran hasil produksi.

2.    Hubungan ekonomi berupa pertukaran sarana produksi.
3.    Hubungan ekonomi berupa gabungan 2 hal diatas.
Agar dapat dianalisa, ketiga hubungan itu dicatat pada suatu daftar secara sistematis dan logis yang disebut neraca pembayaran.
Neraca pembayaran ialah :
q      Suatu catatan sistematis yang berisi hubungan ekonomi atau transaksi antarpenduduk suatu negara dengan negara lainnya yang dinilai dalam mata uang pada kurun waktu tertentu biasanya 1 tahun
q   Salah satu indicator kinerja ekonomi makro dari sebuah negara yaitu saldo transaksi negara tersebut dengan negara lain.
Isi dari neraca pembayaran adalah :
v   Catatan jumlah yang berhubungan dengan ekspor dan impor
v     Pemberian dan penerimaan jasa dari negara lain
v   Pinjaman jangka panjang dan pendek
v   Penanaman modal
v   Hal-hal lain yang berhubungan dengan hubungan ekonomi
Fungsi neraca pembayaran :
q      Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah di bidang ekonomi.Data yang ada dijadikan dasar bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang ekonomi.
q   Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang moneter dan fiscal. Dari neraca pembayaran dapat dilihat berapa saldo devisa.
q   Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.
q     Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang politik perdagangan internasional.
Neraca pembayaran terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut : neraca perdagangan, neraca jasa, neraca modal dan neraca moneter (lalulintas moneter).
Neraca Modal
Transaksi modal ini baik yang dilakukan oleh swasta maupun pemerintah meliputi antara lain sebagai berikut:
a.     Transaksi modal jangka pendek, yang meliputi :
·       Kredit untuk perdagangan dari Negara lain(transaksi kredit) atau kredit perdagangan yang diberikan kepada penduduk Negara lain (transaksi debit)
·       Deposito bank di luar negeri(transaksi debit) atau deposito bank di dalam negeri milik penduduk Negara lain (transaksi kredit)
·       Pembelian surat berharga luar negeri jangka pendek kepada penduduk Negara lain (transaksi kredit)
b.    Transaksi modal jangka panjang, yang meliputi:
·       Investasi langsung di luar negeri (transaksi debit) atau investasi asing di dalam negeri (transaksi kredit)
·       Penbelian surat-surat berharga jangka panjang dalam negeri oleh penduduk asing (transaksi debet), atau pembelian surat-surat berharga jangka panjang dalam negeri oleh penduduk asing (transaksi kredit)
·       Pinjaman jangka panjang yang diberikan kepada penduduk Negara lain (transaksi debet) atau pinjaman jangka panjang yang diterima dari penduduk Negara lain (transaksi kredit)
Neraca Moneter
Transaksi moneter sering disebut juga dengan accommodating sebab merupakan transaksi yang timbul akibat dari transaksi lain. Sedangkan transaksi lain itu sering disebut autonomous sebab transaksi ini timbul dengan sendirinya, tanpa dipengaruhi oleh transaksi lain. Termasuk dalam lalu lintas moneter yang dicatat pada neraca moneter antara lain mutasi dalam hubungan dengan IMF, cadangan devisa berupa emas atau valuta asing lainnya. Transaksi barang, jasa, dan hasil modal disebut transaksi berjalan(current account). Sedangkan current account ditambah dengan transaksi modal dan transaksi satu arah disebut transaksi total atau rekening total.
Ø  IKHTISAR NERACA PEMBAYARAN
1.    Transaksi dikatakan mendebet neraca pembayaran apabila transaksi itu mengakibatkan arus uang keluar. Misalnya untuk :
·         Mengimpor barang
·         Memberi pinjaman pada Negara lain
·         Membayar jasa-jasa orang (pihak) luar negeri
·         Membayar bunga dan cicilan utang ke luar negeri, dan
·         Transaksi pemasukan emas dari luar negeri
2.    Transaksi dikatakan mengkredit neraca pembayaran jika transaksi itu mengakibatkan arus uang masuk. Misalnya untuk :
·         Mengekspor barang ke luar negeri
·         Menerima bunga dan cicilan pinjaman dari luar negeri
·         Menerima pendapatan jasa dari luar negeri
·         Menerima pinjaman baik jangka pendek maupun jangka panjang, dan
·         Pengeluaran emas keluar negeri
Ø  KEBAIKAN DAN KEKURANGAN UTANG LUAR NEGERI
Pada dasarnya, untuk menutup defisit anggaran, pemerintah menggunakan utang luar negeri. Untuk menjalankan roda bisnis perusahaan sudah lazim menggunakan dana dari pihak ketiga, jika modal sendiri tidak memadai. Dana itu pada umumnya berbentuk utang. Akan tetapi, tentu dapat kita pahami, jika utang jauh lebih banyak daripada modal sendiri.
Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan utang luar negeri, asal jumlahnya tidak melampaui limit yang aman. Kadangkala kekayaan Negara tidak dapat mendanai proyek-proyek tertentu bagi rakyat. Namun, jika pembangunan lebih banyak didanai oleh utang luar negeri, dan bukan dengan pendapatan dari dalam suatu Negara sendiri, Negara tersebut akan mengalami banyak masalah.
Jadi, dari pembahasan diatas, jelas bahwa utang luar negeri memiliki kebaikan dan keburukan. Kebaikan dari utang luar negeri yaitu sebagai berikut :
1.    Percepatan laju pembangunan
Berkat pembangunan yang sebagian besar dananya dari utang luar negeri, maka sekolah, jalan, jembatan, sarana pendidikan, dan banyak program lain dapat dijalankan dengan cepat
2.    Meningkatkan kemakmuran rakyat
Berkat pembangunan yang cepat dari utang luar negeri, maka secara tidak langsung akan meningkatkan kemakmuran rakyat pula
3.    Memperluas kesempatan kerja
Berbagai proyek dan lembaga baru yang berdiri melalui utang luar negeri, serta organisasi lain yang terkait akan menyerap tenaga kerja baru
Sekalipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa utang luar negeri memiliki banyak keburukan. Jelas bahwa pembangunan yang didanai dengan kekayaan Negara sendiri jauh lebih baik daripada utang luar negeri. Adapun keburukan utang luar negeri yaitu sebagai berikut :
1.    Bunga dan cicilan utang harus dibayar pada saat jatuh tempo
Bunga dan cicilan ini sering memberatkan bagi Negara yang sedang membangun seperti Indonesia. Pada saat Indonesia diterpa badai krisis ekonomi tahun 1997, menurun tajamnya nilai tukar rupiah terhadap dolar mengakibatkan pokok utang dan bunga utang luar negeri menjadi meningkat.
2.    “mengurangi kebebasan” negara debitor
Negara kreditor sering memberikan persyaratan-persyaratan demi kepentingan pemberi kredit. Biasanya, utang luar negeri dari suatu negara menuntut adanya komitmen negara penerima pinjaman untuk memberikan prioritas pada kepentingan ekonomi maupun politik negara kreditor di negara peminjam.

III.   KESIMPULAN

Neraca Perdagangan Indonesia Kerap Defisit - Erlangga Wisnuaji dan Joni Akbar

Artikel Terkait

Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah optimistis Indonesia bisa berkompetisi dengan Cina dalam perdagangan bebas yang mulai diberlakukan 1 Januari lalu. Padahal data menunjukkan dalam lima tahun ini, ketika produk Cina masih dikenakan bea masuk perdagangan Indonesia dengan negara itu selalu negatif. Ternyata bukan hanya Cina dengan negara Asean pun perdagangan Indonesia selalu defisit.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor dan impor non-migas Indonesia tahun lalu, neraca perdagangan Indonesia dengan Cina defisit lebih dari empat miliar dolar Amerika Serikat. Sedangkan dengan Singapura, Indonesia defisit 1,2 miliar dolar AS. Kemudian dengan Thailand defisit 1,8 miliar dolar AS, dan hanya surplus dengan Malaysia.
Data tersebut bisa jadi cerminan betapa kinerja ekspor Indonesia sebenarnya telah lama tergerus. Jika pemerintah tak juga sigap, angka defisit perdagangan ini bukan tidak mungkin akan semakin membesar dan Indonesia menjadi negara yang tergantung pada impor.
Dalam usaha mengatasi krisis ekonomi, seyogyanya pemerintah harus bertindak hati-hati. Karena, selain ingin mencapai target stabilitas nilai tukar, masih ada beban pencapaian target lain seperti menjaga agar tingkat inflasi tetap rendah dan mempertahankan tingkat bunga agar tidak melambung tinggi. Sementara itu, penanganan masalah utang luar negeri juga masih belum jelas solusinya.

SOURCE :
ü  Muchtar, Karyaman. 1994 . Makro-Ekonomi . Jakarta : Erlangga
ü  Partadiredja, Ace. 1977 . Perhitungan Pendapatan Nasional . Jakarta  : LP 3 ES
ü  Dumairy. 1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perusahaan dan Negara yang Mengacu pada International Financial Reporting Standards

A.   Sekilas mengenai IFRS ( International Financial Reporting Standards ) IFRS (Standar Pelaporan Keuangan Internasional) merupaka...